Open top menu
ASUS Transformer Book T200TA YOGYAKARTA DALAM KACAMATA REMAJA MEMOAR: Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Raja yang Mengenal Filosofi ANGAN-ANGAN
Sunday, February 22, 2015
Orang Tua Durhaka

Orang Tua Durhaka

Orang tua, satu kata untukmu wahai orang tuaku, "Aku sayang padamu! Tak perlu ditegaskan lagi, aku sayang padamu." Orang tua adalah manusia pertama yang kita lihat di dunia ini. Tak peduli sedarah atau tidak, seseorang yang engkau panggil 'orang tua' harusnya perlu engkau kasihi. Ia orang tua agaknya mempunyai ikatan dengan engkau anaknya. Baik Engkau sedarah dengannya maupun tidak. Ia yang membesarkan dan merawat engkau, tak ada yang lain selain dia, tak peduli engkau sedarah dengannya maupun tidak. Tuhan, telah mengirimkannya untukmu, dua malaikat dari surga untuk merawatmu, menafkahimu, mendidikmu agar selalu berada di jalan-Nya.

Pernahkah terpikir olehmu seberapa besar pengorbanannya untukmu? Sangatlah besar! Kasihnya sepanjang jalan, kasihmu, ah, hanya sepanjang galah. Ia pernah tidak memedulikan rasa malunya demi menaikkan derajat engkau, wahai manusia! Sadarlah. Di milenium ini, banyak anak yang durhaka kepada orangtuanya. Pernahkah Engkau membentaknya? Biadablah engkau wahai anak cucu Adam! Malaikat yang selalu mengasihimu engkau sia-siakan? Tak bisa dipungkiri lagi, Engkau sudah menjauh dari jalan Tuhan! Iblis bergembira ria, menari-nari, senang hati melihat para anak cucu Adam melanggar perintah Tuhannya. Pernahkah Engkau sekali-kali berpikir, bahwa orang tuamu pernah mendurhakaimu? Ah, mungkin hanya perasaan bencimu saja! Tentu tidak, Ialah malaikat surgamu, wahai manusia! Semoga Tuhan mengampunimu
Read more
Friday, February 20, 2015
Renungan Singkat: Laut dan Daratan

Renungan Singkat: Laut dan Daratan

Maha Guru saya pernah mengatakann sebuah perkataan yang isinya sebuah filosofi yang amat dalam maknanya, namun susah untuk dimengerti sebagian orang. Kata-kata ini sangat menyentuh kepada orang yang apabila ia menggunakan akal dan hatinya untuk memikirkan hal-hal yang baik serta bermanfaat.

Kenapa ombak selalu ingin ke daratan? Tidak nyamankah bila berada di lautan? Mungkin Ia hanya ingin berada bersama daratan, hanya itu. Tapi daratan tak pernah menuruti kemauan ombak. Ia hanya takut jatuh ke dalam lautan. Air luas yang menurutnya tak akan cocok dengan dirinya. Hingga ombak terus menerjang, tetap menginginkan daratan. "Padahal kamu tahu? 2/3 dunia ini adalah diriku (lautan) dan teman-temanmu itu berada tenang bersamaku."

Read more
Sutet Seru Store berbasis Amazon


Kemarin, saya mencoba memulai bisnis baru. Sebenarnya bisnis ini sudah beredar cukup lama dan sudah banyak diminati oleh para blogger dan web owner. Ya, ini adalah bisnis affiliate dari website Amazon.com. Amazon adalah toko online terbesar didunia yang mengalahkan para kompetitornya. Selain itu program affiliate-nya menarik sekali bagi para blogger, web owner, atau netter. Mereka berani memasang komisi 10% dari harga penjualan untuk para affiliater-nya.

Sutet Seru Store

Anda bisa berbelanja dan melihat katalog barang di blog ini. Dengan menekan tombol Store! Anda bisa mencari barang-barang yang berhubungan dengan PC, Notebook, Smartphone, Games, dan Hardware. Mengapa hanya barang-barang tersebut? Karena saya mengincar pasar teknologi. Nah, bagi Anda yang ingin mencari beberapa barang New dengan harga yang lumayan murah, Anda bisa datang ke Sutet Seru Store! Sangat menyenangkan berbelanja di store kami, karena memang berbasiskan Amazon yang sudah mempunyai mutu yang tinggi serta pelayanan kelas atas. Jadi tunggu apa lagi?
Read more
Thursday, February 19, 2015
Merayakan Tahun Baru Imlek di Tiongkok

Merayakan Tahun Baru Imlek di Tiongkok
 
Wijaya dan Lee baru saja pulang dari pesta Tahun Baru Cina di Beijing ketika mereka melihat bahwa menu dari restoran sebelah hotel yang diselipkan di bawah pintu kamar mereka. Karena iseng, mereka memutuskan untuk merayakan Tahun Baru Imlek dengan membeli makanan di restoran itu untuk dibawa pulang dimakan di kamar. Lee, saudaranya Wijaya yang asli dari sana keluar keluar dari pintu untuk mengambil makanan mereka ketika Wijaya menoleh kepadanya dan berkata, "Tolong nanti aku dibawakan 10 bungkus nomor 234 saat balik ke sini."

Lee kembali dengan chow mein (mie goreng) ayam dan babi panggang dan 10 porsi nasi goreng telur.

Wijaya berkata, "Mana rokok saya?"

Lee mengatakan, "Rokok apa, kamu kan meminta 10 bungkus menu nomor 234 dan itulah yang kamu dapat, nasi goreng telur untuk memberi makan seluruh orang satu lantai hotel ini."

Wijaya berkata, "Duh, saya lupa, padahal di Indonesia 234 (Dji Sam Soe) itu merek rokok..."
Read more
Memoar: Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Raja yang Mengenal Filosofi

Memoar: Sri Sultan Hamengkubuwana IX, Raja yang Mengenal Filosofi





Raja, inilah Raja, Seorang Raja Diraja, khalifatullah ing tanah Jawa. Sri Sultan Hamengkubuwana IX. Dilahirkan dengan nama Bendoro Raden Mas Dorodjatun di Ngasem, merupakan putra dari Hamengkubuwana VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Dilahirkan di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912. Bertahta di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada tanggal 18 Maret 1940, dengan gelar 'Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga.'

Beliau merupakan satu diantara banyak pemimpin yang selalu melihat kebawah dan memerhatikan rakyatnya. Jika menjadi pemimpin, maka akan sangat mudah dan akan banyak godaan untuk menjadi lalim. Namun tidak begitu dengan Raja Jawa ini, Beliau selalu melihat dan mengayomu yang bawah. Pepatah jawa mengatakan "Adigang, Adigung, Adiguna." (mentang-mentang kaya, mentang-mentang berkuasa, mentang-mentang kuat), begitulah keadaan pemimpin Indonesia saat ini. Namun, Raja Jawa ini tidak begitu, mengerti betul pepatah diatas, beliau ingin dirinya tidak seperti pepetah tersebut, tidak ingin seperti kijang, gajah, dan ular. Beliau memiliki prinsip "Andhap asor" yang artinya tetap merendah tanpa mengurangi wibawa.

Beliaulah Raja sebenarnya yang suka blusukan. Tidak seperti yang sekarang ini, yang inginnya selalu diekspos, satu Nusa Antara tahu semua. Sri Sultan Hamengkubuwana sering jalan-jalan sendiri di sudut kota Jogja tanpa pengawal, bahkan kadang tidak ada yang mengetahui siapa dirinya. Ada banyak cerita keteladanan dari diri Beliau, namun satu yang paling unik adalah cerita dirinya dengan seorang wanita tua penjual beras.

Suatu hari pulang blusukan sendirian, di Desa Godean, Land Rover-nya dihentikan oleh seorang penjual beras yang sudah sepuh. Ia lantas menghentikan jip buatan Inggris itu ke pinggir dan segera turun. Belum sempat mengeluarkan sepatah kata, perempuan tua itu berseru: “ Niki, karung-karung beras niki diunggahake!” Rupanya, sang penjual beras yang tak mengenal wajah Sri Sultan mengira raja Jawa itu sebagai sopir angkutan beras yang biasa membawa para pedagang ke Pasar Kranggan di wilayah kota Yogyakarta.

Tanpa banyak cakap, Sri Sultan pun mengangkat dua karung besar beras ke bagian belakang kendaraannya. Sementara itu sang penjual beras tanpa meminta izin menaiki jip dan duduk di samping Sri Sultan. Sepanjang jalan, mereka ngobrol dengan akrabnya hingga sampai  di tujuan. Tanpa diperintah, Sri Sultan pun keluar dari mobil dan dengan tangkas menurunkan karung-karung tersebut.

Begitu selesai, penjual beras itu lantas merogoh kemben usangnya dan mengeluarkan uang lembaran dan disodorkan ke Sri Sultan. Lelaki ramah itu tersenyum dan menggelengkan kepala. Disikapi seperti itu, alih-alih berterimakasih, sang penjual beras malah ngomel-ngomel, dikiranya “sang sopir” tidak mau menerima “ongkos” karena jumlah uangnya yang kurang. Dengan sabar, Sri Sultan mengatakan,” Pun boten sisah, Mbakyu.”  Artinya: tidak usah bayar, Mbak. Tanpa banyak bicara, ia lantas memacu Land Rover-nya ke arah keraton.

E, eeee…Diwenehi duwit kok nampik. Sumengkean temen ta sopir kuwi,” gerutu penjual beras itu. Ya, siapa yang tak berkata demikian di zaman susah itu jika  ada sopir  angkutan yang begitu belagu menampik duit.

Kendaraan Sri Sultan sudah berlalu, namun perempuan itu tetap saja mengomel. Tanpa disadarinya  sudah lama perilakunya disaksikan banyak orang yang ada di sekitarnya. Seorang polisi lantas menghampiri penjual beras itu dan memberitahu jika “sopir” yang baru diomelinya itu adalah Ngarsa Dalem (Sri Sultan Hamengkubuwana IX).

Bukan main kagetnya penjual beras itu. Bahkan saking kagetnya, ia lantas terhuyung-huyung dan jatuh pingsan hingga dilarikan ke RS. Bethesda. Kejadian itu lantas berkembang dari mulut ke mulut hingga sampai ke telinga Sri Sultan. Demi mendengar si penjual beras yang mengomelinya itu masuk rumah sakit, raja Jawa itu bergegas datang untuk menengok salah satu rakyat yang selalu dijadikannya sebagai raja di hatinya.

Sungguh sangat bagus sikap Raja Jawa ini, patut ditiru oleh semua orang, terutama para pemimpin. Sangat mulia, sudah sewajarnya jika pada saat Beliau wafat rakyat se-Yogyakarta pada bersedih hati. Dan ketika kereta kencana yang membawa jasad Beliau melewati kerumunan orang yang bersedih tersebut, suasananya tiba-tiba berubah menjadi hening, sebagai tanda penghormatan. Hanya terdengar suara dari tapak kaki kuda yang menarik kereta kencana. Sungguh mulia!
Read more
Yogyakarta dalam Kacamata Remaja

Yogyakarta dalam Kacamata Remaja

Yogyakarta, kota budaya nan indah yang ada di pesisir pantai selatan. Eloknya pemandangan dan tata kota didalamnya tak luput dari pesona budaya dan keramahtamahan penghuninya. Yogyakarta, negara di dalam negara kata Susilo Bambang Yudhoyono. Memang benar, menilik sejarahnya dahulu, kota yang tidak terlalu besar ini merupakan sebuah negeri yang makmur dan tenteram. Di dalamnya mengandung filosofi kejawen yang sangat erat. Kerajaan pecahan Mataram ini akan sangat dikenang budinya untuk Indonesia.

Bagaimana tidak? Kerajaan yang merdeka dan makmur, yang sampai Kompeni pun memberi hak untuk berdaulat menjadi Negara Kesultanan dan diiming-imingi beberapa emas dunia, mau-maunya masuk ke Republik Indonesia yang tercinta ini! Selalu mempunyai Raja yang bijaksana dan bergelar khalifatullah ing tanah Jawa, serta mengerti filosofi kejawen dan islam, sekali lagi, mau-maunya menjadi bagian Republik Indonesia yang tercinta ini! Kemudian jangan lupakan hutang Indonesia kepada Yogyakarta. Sebanyak 6 juta gulden disumbangkan untuk menopang berdirinya Republik Indonesia yang tercinta ini. Rajanya yang bijaksana kala itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX berkata, "Yogyakarta sudah tidak punya apa-apa lagi sekarang." Beliau mengatakan Yogyakarta, bukan mengatakan Saya, Kerajaan, atau Kraton. Begitu besarnya pengorbanan dan makna filosofi manunggal yang diterapkan oleh Pemimpin dan Rakyatnya.

Kita tilik lagi yang sekarang terlihat. Yogyakarta sudah berubah, bukan kearah yang positif, tapi berubah kearah yang negatif. Kebobrokan Ibu Kota ini mulai merambah ke tanahku Yogyakarta. Banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan sosial. Kota ini sudah tidak berpegang teguh dengan filosofi kejawen-nya lagi. Tawuran, narokoba, seks bebas, aborsi, klitih, dan ajang penegakan hedonisme mulai terlihat disetiap sudut kota ini.

Banyak terjadi tawuran, bukan hanya anak SMA, bahkan anak SMP pun mengikuti ajang kebodohan ini. Memang jarang terlihat, karena memang tidak dikoar-koarkan, Alhamdulillah. Yang paling terbaru adalah saling nglitih, ini dilakukan antar geng-geng di kota ini. Tawuran berbasis gerilya yang dilakukan dengan bangga dan sok keren. Padahal? Sangat menyedihkan. Taktik gerilya diciptakan untuk melawan penjajah atau orang yang menyalahi peri kemanusiaan. Bukan, malah dipakai untuk menyalahi aturan peri kemanusiaan. Setelah ditilik lebih lanjut, pembesar geng-geng yang melakukan aksi nglitih ini bukanlah anak Yogya. Rerata adalah anak Jawa Timur atau Luar Jawa. Sementara anggotanya, tentu anak Yogya yang diiming-imingi kekerenan anak TK. Sungguh parah.

Kemudian, kota ini pun dijadikan ajang penegakan hedonisme. Tata kota yang asri dan penuh filosofi, disulap menjadi pusat perbelanjaan atau pasar modern. Pembangunan Mall-Mall sebagai sarang hedonisme mulai banyak berkembang. Yang terakhir di Jalan Magelang. Mall baru yang merusak filosofi kejawen yang asri dan lestari. Maka, banyak masyarakat tanah ini yang menyuarakan, "JOGJA ORA DI DOL!" (JOGJA Tidak Dijual!). Sungguh luar biasa masyarakat tanah ini.

Perubahan ini terjadi bukan karena kejelekan Raja, Abdi, atau Masyarakatnya. Akan tetapi ini disebabkan oleh pemerintahannya yang tidak bisa memegang dan mengerti arti nilai-nilai filosofi kota indah ini. Semoga ini menjadi renungan kita bersama dan kedepannya, bukan hanya Yogyakarta, namun Republik Indonesiaa kita yang tercinta ini dapat maju menjadi yang lebih baik.
Read more
Asus Transformer Book T200TA [Amazon]


Asus Transformer Book T200TA, this is new hybrid Notebook. You maybe can enjoy with this notebook. That notebook wasn't carelessly, of course this is very carefully. Pretty good and amazing. With 11,6" display, you will be very easy to carry this. And the display is very responsive, everything in your hand. Don't forget abaout the processor, a new Intel Baytrail Atom Z3795, wow very fast and smooth. Come on, feel the sensation from this NEW HYBRID NOTEBOOK!

Spesification:

  • Mfr Part Number: T200TA-C1-BL
  • Processor: Intel BayTrail-T Atom Z3795 Processor (1.59GHz Clock Speed, 2.39GHz Max Turbo, 2MB Cache, Quad Core)
  • Memory: 4GB DDR3-1067 SDRAM Memory
  • Display: 11.6" HD (1366x768) IPS Touchscreen Display
  • Graphics Module: Integrated Intel HD Graphics
  • Hard Drive: 64GB SSD
  • Audio: Integrated Sound Card, Built-in 2x Speakers and Digital Array Microphone
  • Connectivity: Integrated Gigabit Ethernet; 802.11b/g/n Wireless LAN, Bluetooth 4.0
  • Interface: 1x USB 3.0 Port, 1x USB 2.0 Port, 1x Micro USB Port, 1x Micro HDMI Port, 1x RJ45 LAN Port, 1x Microphone-In/ Headphone-Out Combo Jack
  • Card Reader: 1x SD Card Reader
  • Camera:
    • Front: 2MP Camera
    • Rear: 5MP Camera
  • Battery Pack: 2-Cell 38Whr Lithium Polymer Battery, up to 9 Hours of Battery Life
  • AC Adapter:
    • Output: 19V DC, 1.75A, 33W
    • Input: 100 -240 V AC, 50/60 Hz universal
  • Color: Dark Blue
  • Dimensions (WxDxH): 12.0 x 7.9 x 1.0 inch
  • Weight: 3.6 lbs
  • Operating System: Windows 8.1 (64-bit)
  • Keyboard Dock Included

Asus Transformer Book T200TA
Read more